Friday, September 12, 2008

ELANG




Di antara debu – debu yang terbang
Elang meloncat
Menangkap awan
Menyeret angin kecil
Bergerak kecil rambut hitam
Menuju satu titik
Bersayap biru
Aku di sini,
Mataku nanar, setengah terbang ke elang
Itukah hati?


Thursday, September 4, 2008

REFLEKSI HATI


 Hariku masih carut marut. Penuh dendam, kebusukan dan kemunafikan. Mungkin aku adalah salah satu pelaku dari ketiga hal diatas, tapi aku slalu mencoba bersyukur dengan apa yang kudapat setiap hari.

Hidup bukan pertarungan, kawan. Ia adalah sebuah sungai. Sebuah sungai yang akan mengantarkan kita pada sebuah muara dunia dan berujung pada lautan kekelan abadi dari sang pemilik keabadian. 

Kadang aku takut pada hidup yang rasanya makin hari makin mundur. Kadang ada rasa gelisah ketika hidup kita dihadapkan pada dua pilihan hati. Saat ini aku hanya bisa pasrah dan tetap menjalani apapun dan kemanapun semua cerita ini bermuara. 

Apakah hidup ini akan menuntunku untuk hidup bersama orang yang kucintai, atau menuntunku pada seseorang yang rasanya lebih kompeten untuk dijadikan makmum. Selalu ada pertanyaan itu. bukankah imam dan makmum itu seperti layang-layang? layang-layang tanpa benang tidak akan pernah terbang tinggi, bukan? 

Sementara , jauh dilubuk hatiku masih banyak ragu dan malu dan rasa bersalah yang menggelayut .
Karena aku malu karena tak mampu menjalankan kewajibanku. 
 
Dalam setiap detikku, aku mencoba untuk tak pernah berhenti belajar. Aku belajar untuk sabar seperti halnya aku belajar mengeja huruf dalam kepalaku kala aku kecil. Aku belajar ikhlas sebagaimana aku belajar menghapal warna dalam kehidupanku. Aku belajar melapangkan hatiku, belajar untuk berani mengakui kesalahanku, layaknya aku belajar mengukir dan memahat namaku dalam sebuah batu yang dinamakan kenyataan.
Aku belajar menyuarakan hatiku agar aku bisa menahannya dan mengubahnya menjadi sebentuk kalimat yang  bisa membuat manusia merubah jalan pikirannya. Tapi akan slalu ada realita dihadapan kita.
 
Kita dan Realita. Rasanya sangat bertolak belakang bukan? 
 
Karena harapan kadang tak sejalan dengan kenyataan. Kadang kandas ditengah jalan. Kadang tenggelam dalam kesombongan yang menjelma dalam jubah kenikmatan.
 
Aku tidak ingin sombong dalam kenikmatan Tuhan, aku juga tidak ingin Tuhan berhenti memberi semua kenikmatan ini. Keadaan ini yang membuat kita dihadapkan pada berbagai pertanyaan yang tak mampu kita jawab dan pada pilihan yang tak mampu kita pilih. 
 
Semoga saja aku masih punya harga diri. Harga diri yang akan membuat kita berbeda dengan yang lainnya. Yang menjadi sebuah identitas suci hati dan jiwa seoarang manusia..


Tuesday, May 6, 2008

PENJARA ASUMSI

Lalu lalang, malang melintang, deras, keras, cepat, aku takut. Berusaha merejam, dengan mata terpejam, kepal tangan tergenggam, mulut terkatup diam, dan berusaha menghadapi ketakutanku, sendiri, disini, tanpa kamu.

Sesak, keras, melesak masuk kedalam sanubari yang memang sudah renta dimakan masalah yang kronis, semakin membuat jantungku berdetak cepat dan mengurangi jatah oksigen masuk ke paru-paruku.
Kepalaku penuh oleh bayangan-bayangan yang menyakitkan.
Asumsi.
Aku coba lawan.
Lawan.
Tidak kuasa.
Aku dibakar rasaku sendiri.

Liar, melintas, bebas, lepas dan semua menjadi bias.
Napasku kian meronta di kerongkongan
Gigiku gemeletuk
Mataku membelalak dan terpejam
Lagi, lagi dan lagi
Asumsi itu semakin liar, merajalela, menguasai hati dan pikiranku!

Maaf, aku tidak sanggup melawannya
Terlalu deras arus yang datang
Aku tidak bawa dayung
Aku kehilangan haluan
Aku pilih untuk menenggelamkan diriku saja

Dan biar sisa hari yang membunuhku perlahan

Thursday, April 17, 2008

Sepatah Kata


Menulis adalah salah satu aktivitas interaksi sosial melalui tulisan. secara tidak langsung, kita telah mengajak seseorang (pembaca) untuk mendengarkan apa yang kita katakan. berusaha untuk menyajikan obrolan atau topik menarik, dan berusaha mentranformasikannya dengan gaya bahasa yang mudah di pahami. dengan begitu, aktivitas menulis bisa berarti serupa  aktivitas berbagi ide, gagasan, cuhat, hiburan, dan lain-lain.

Menulis juga berarti meninggalkan jejak pemikiran. Bisa di jadikan kenangan pribadi atau barang peninggalan untuk anak cucu kita nantinya. sebagai mana yang di katakan oleh beberapa ahli dalam dunia tulis menulis:

Saat kita meninggal kelak, jasad dan otak kita akan terkubur dalam tanah. tapi tidak dengan pemikiran kita, karena tulisan itu tidak ada matinya sampai kapanpun dan pasti akan terkenang bahkan sampai melampaui batas umur kita. (Ahmad Fu'adi)

Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis. (Imam Al-Ghazali)

Orang yang banyak membaca namun tidak pernah menulis, itu adalah orang yang sakit, seperti orang makan tapi tidak BAB. (Kang Abik)

Dari kutipan di atas, tampak jelas bahwa sejatinya menulis bukan hanya sekedar aktivitas melalui hoby atau bakat seseorang. melainkan menulis seharusnya menjadi kebutuhan untuk semua orang. dengan menulis kita akan di kenal dunia meski kita bukan orang pentin seperti anak raja atau anak seorang ulama besar. penulis tidak dikenal karena jabatan. melainkan dengan hasil goresan tinta penanya.


MENGAPA MEMILIH MENJADI BLOGGER PERSONAL?

Sudah menjadi rahasia umum bahwa blog adalah salah satu cara mengekspresikan diri melalui tulisan di dunia maya. semua orang bisa membuat dan memiliki blog. baik secara personal maupun komersil. tidak ada aturan yang mengkhusukan seseorang untuk memiliki blog kecuali bisa membaca dan menulis. mayoritas.

Setiap orang yang memiliki blog pasti mempunyai tujuan masing-masing. ada yang menjadikan blog sebagai tempat mengekspresikan diri, berbagi ide, bahkan juga ada yang menjadikan blog sebagai ladang bisnis. apapun itu, inti dari pada tujuan blogger (termasuk saya pribadi) adalah untuk mempublikasikan tulisan supaya bisa di baca oleh halayak ramai meski resiko yang diterima adalah penyalinan tulisan tanpa izin (copy-paste). dengan dibacanya tulisan yang telah dipublikasikan, para penulis mempunyai harapan yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi blognya.



Saya sendiri mempunyai tujuan menulis di blog karena saya ingin dikenal. bukan dalam artian ria atau menyombongkan hasil karya. tapi dalam artian menyambung tali silaturrahmi sesama manusia, hingga pada akhirnya kita sadar dengan status kita sebagai makhluk yang selalu membutuhkan sesama. agar terjalinnya komunikasi untuk belajar, berbagi, dan menasehati.

Selain itu, blog juga menjadi pilihan saya untuk menjadikannya tempat khusus untuk melepaskan lelah dari perjalanan panjang dengan segenap persoalannya. Meluangkan sedikit waktu untuk menumpahkan semua rasa senang, sedih, bahagia, derita, sakit atau apa saja yang mampu untuk dirasakan. Memberikan sedikit celah kepada diri sendiri untuk berimajinasi, memaknai setiap hembusan nafas dan setiap gerakan tubuh dalam setiap detak waktu. Lewat rangkaian kata dalam bait dan larik puisi, lewat rangkaian kata dalam narasi, diskripsi, dan oposisi dalam cerpen, atau sekedar curahan hati dikala senang, gundah, marah, dan benci. Barangkali lewat blog ini, perjalanan demi perjalanan yang dilalui tidak menjadi sia-sia.

Terimakasih saya ucapkan kepada teman-teman atas persinggahannya. Meski kita tak pernah bertatap muka, namun lewat sebuah karya sederhana di blog ini, dan lewat sempitnya waktu yang terus berjalan, kita dipertemukan dalam sebuah ruang ....................................................................
The Naked Blog