Friday, September 6, 2013

PUISI UNTUK BUNDA



 Hari ini aku bertanya,
"Untuk apa diriku diciptakan?"

Sederhana, tapi tak sesederhana itu
Untuk menjawabnya...
 Butuh waktu
 Perjuangan
 Kesungguhan
 Entah... apa lagi namanya itu...

Tanya yang harus kujawab
 Dengan benar dan pasti
 Hingga kuyakin
 Itu... pasti benar

 Oh Allah Tuhanku...
 Engkau bilang
 Surga di telapak kaki Ibu
 Makna yang terbalut bahasa
 sang sulit kuterjemahkan

 Biarkan kucoba mencari
 Mulai hari ini.. dan seterusnya...
 Hingga kuberhenti 
 Tuk kudapati semua jawaban itu...

 Bunda...
 Ijinkan aku mencari Surgamu
 Yang masih rapat..
 Tersimpan di antara rimbun belantara hidup

 Bunda...
 Kumohon petuahmu
 Hingga kuberhasil
 Sehingga kubuat Kau bahagia di sisiku...

 Bunda...
 Tunjukilah
 Arah mana yang kan kutuju
 Timur, Selatan, Barat atau Utara
 Tuk kudapati dimana Surga Hatimu...

 Bunda...
 Ridhailah
 Perjalananku ini
 selalu dalam doa dan ampunanmu
 Tuk menggapai hidayah dan ridha-Nya...


Thursday, September 5, 2013

AKU ADALAH OMBAK:)



Oh....!
Aku adalah  ombak.
Aku dan pantai adalah sepasang kekasih.
Angin menyatukan dan memisahkan kami.

Aku datang dari atas temaram, untuk

menggabungkan perak buihku dengan emas 

pasirnya;
Dan ku sejukkan jiwanya yang membara dengan 

kelembabanku.

Menjelang fajar kubacakan dalil gairah buat 

kekasihku,

dan ia menarikku ke dadanya.

Di senja hari kunyanyikan lagu kerinduan,

dan ia datang memelukku.


Tuesday, September 3, 2013

MENANTI TANTANGAN DARIMU

Sedang tidak ingin berlari
Hanya ingin sepi sendiri
Sedang tidak ingin menjerit
Hanya sedang ingin menikmati rasa sakit

Biarkan satu semua dalam larut
Biarkan satu semua dalam hanyut

Sedang tidak ingin melompat
Hanya sedang ingin sibuk mengumpat
Sedang tidak ingin tertawa
Hanya sedang ingin menggeliat dan bersendawa

Biarkan berkumpul seperti lalat
Biarkan terbentuk seperti ulat
Menggeliat
Satu umpat
Dua berkelit
Tiga umpat
Empat MENJERIT

Telapak kaki yang lelah
Mata yang jenuh
Hati yang retak
Pikiran yang pecah

Setidaknya aku masih disini
Dan belum mati
Akan tetap seperti ini
Menanti
KAMU menjemput AKU
Akan AKU tunggu KAMU
Sekali lagi menantang AKU
Akan Aku terima tantangan KAMU. . .