Rasa yang terhempas tanpa kesempatan berkembang
Benih hati yang patah sebelum menuai cinta
Wajah yang memudar meski belum pernah dijumpai
Tatapan mata indah yang hanya menghias mimpi terjaga
Bagaimana mungkin aku tersayat luka karenamu?
Oleh kamu yang tidak pernah singgah dalam nyataku
Bagaimana pula kau kerap hadir dalam benakku, merayap
pelan menggoda khayalku?
Oleh keberadaanmu, aku terperangkap jaring rasa
Kamu yang rupanya hanya mampir dalam sebuah potret,
Kamu menarik pusaran ingin tahuku dalam interaksi
singkat percakapan maya
Kamu dengan keanehan jalinan tutur kata
Kamu dengan logika kecerdasan yang mustahil ku
gapai
Dunia yang aneh, berputar atas kehendak egonya sendiri
Tidak mengacuhkan entitas hidup didalamnya yang
terasingkan harap.