Saturday, February 22, 2014
SIAP MENJEMPUTMU
Aku merunduk dengan hati yang tersenyum
Kepalaku mendongak dengan telinga yang terbuka
Kepalan tanganku menguat dengan jemari yang lentur
Kakiku kupijak pada bumi dengan satu keyakinan yang mulai utuh
Logikaku siap mengurai kamu
Kini sama sekali tak gentar
Surut bukan aku sama sekali
Kapasitas maaf dan cinta semayam selamanya
Disini
Waktu direntang semesta yang akan menjawab
Aku atau kamu yang akan bertahan
Kegelisahanmu melalui umpatan naluri dilidahku terasa begitu manis
Tidak tahu aku, kamu?
Kesepakatan telah aku jalin di sini, di lubuk hatiku
Siap atau tidak aku akan menjemput kamu
Siap atau tidak aku tahu kita bisa menjadi satu
Sebaiknya kau mulai mengatur strategi bagaimana menghadapi aku kelak
Karena aku leluasa dan sulit dihentikan
Tak peduli dengan semua beban dan rintangan
Friday, February 21, 2014
MEMBUAL
Oke...
Kali ini nggak serius-serius amat, soalnya amat juga nggak serius... (BODO!)
Kali ini, saya cuma mau cerita sedikit. dan sebagai pembuka, saya mau ngasi tahu. kalian sudah baca judulnya kan?
SUDAAAAAAAAAAAAHHHHH. . . .
Sudah paham maksudnya?
BELUUUUUUUMMMM........
Nah, itulah yang ingin saya kasi tahu/jelaskan terlebih dahulu.
Jadi, ceritanya, saat ini saya sedang rindu dengan kampung halaman saya tercinta--Riau. kalian tau Riau kan? Bumi pujangga yang kini sering terlupakan. Sekedar sharing informasi saja: Riau merupakan salah satu daerah asal muasal kesusasteraan melayu. karena terkenal dengan Bumi Pujangga dan bahasa yang mudah dipahami, maka bahasa Riau (bahasa kerajaan-nya) diadopsi menjadi bahasa Indonesia yang sebelum itu menjadi bahasa transaksi perdagangan (hampir) di seluruh nusantara.
Saya Rindu bukan dengan Rusli Zainal (tersangka kasus suap PON nggak kelar-kelar), juga bukan dengan Apak Klewang (Kasihan dia sedang mendekap di penjara), dan yang pastinya juga bukan dengan kabut asapnya (sepertinya ini sudah mendarah daging). yang membuat saya rindu justru dengan bualannya orang pribumi (Melayu).
Membual merupakan sastra lisan. kalau secara harfiah diartikan berbohong. tapi berbohong di sini bukan bermaksud untuk menipu, berdusta, atau membodoh-bodohi. Membual (bagi orang melayu) sama seperti bercerita (cerita bo'ong) yang tujuannya untuk bersenda gurau, atau lebih gaulnya bercanda. Membual itu sendiri sudah menjadi tradisi turun temurun yang sampai hari ini masih bisa di dengar dari orang pribumi. biasanya di dongengkan oleh seorang ayah kepada anak, paman kepada keponakan, kakek kepada cucu, atau lainnya.
Berbeda dengan zaman dahulu, zaman sekarang tradisi tersebut semakin kurang dikenal atau kurang populer. atau, zaman sekarang cara membualnya sudah berbeda, lebih terkesan lebai. biasala virus alay sudah menyebar. jadi, ya maklum sajalah...!
Konon, di Riau, Jauh sebelum Indonesia merdeka, terdapat seorang cerdik pandai yang terkenal dengan bualannya--namanya Yong Dolah. setiap ia bercerita, tak seorang pun pendengar yang lalai dari ceritanya. selain humor, cara penyampaiannya juga terkesan professional tingkat tinggi. Jika ia bercerita, maka pendengar kebingungan untuk menganalisa mana cerita yang benar dan mana yang bohong.
Dia ini sama seperti saya. sama-sama pernah tinggal di jawa--khususnya Jawa Tengah. cuma bedanya waktu dia di Jawa, Jawa masih hutan. rumah penduduk masih satu dua. sebulan tinggal di Jawa kembali lagi ke Riau. katanya tidak betah lama-lama di jawa. bukan karena alasan susah untuk hidup atau bagaimana. tapi karena satu kajadian tragis yang pernah menimpanya.
Katanya sih dia pernah hampir bunuh-bunuhan dengan orang jawa. Masalahnya, waktu itu ada orang Jawa berburu di hutan belakang rumahnya. entah bagaiman ceritanya, Yong Dolah mendengar orang jawa itu berteriak-teriak, "BABI MELAYU. . . BABI MELAYU. . ." (Melayu bahasa jawa artinya lari)
"Aiikkk, die cakap Babi Melayu? Berani die cakap macam itu? tak tahukah die saye ni pendekar melayu? saye kasi kiri, plukkk, mati..."
Tak lengah Yong Dolah pun mengambil samurai dari dapur rumahnya. dia mengejar orang jawa yang berteriak-teriak "Babi Melayu" tadi. dan tak tahu ujung ceritanya, kita duga sajalah apa yang terjadi... hahaha *(Ng'gantung)
kembali ke topik awal.
Jika dibandingkan dengan Stand Up comedy, saya lebih suka dengan membual yang dibawakan oleh orang Melayu. baik dari segi penyampaian maupun materinya. kalau membual tampak seperti kejadian yang nyata pernah terjadi atau dialami, soalnya kebanyakan cerita mengenai kehidupan dan kebiasaan orang sana. dan ketika bercerita tak ada tampang dosa untuk menyampaikan cerita bohong tersebut. ya, bisa dikatakan sama ketika kita mengobrol biasa, dengan wajah yang serius dan intonasi yang alami (tidak dibuat-buat sama sekali). dan selalu di akhir cerita, ditutup dengan tawaan dan cengengesan karena si pendengar yang menyangka waktu bercerita cerita itu benar, rupanya cuma bualan (mengada-ngada saja).
*duuuuuh, bahasa Indonesia saya kok jadi begini? kebawa uforia cerita Melayu kali ya?
gpp... next!
oh iya, kalau masih penasaran dengan sosok Yong Dolah, silahkan tanyakan ke Om Google. ketik Yong Dolah, maka dia akan menjawab dengan jawaban yang tidak hanya satu.
Oke, karena saya tidak suka berbasa basi, maka saya langsung ingin membual kepada sahabat-sahabat semua yang setia membaca blog ini. ini kali pertamanya saya membual dengan bahasa Indonesia, jadi kalau kurang paham, abaikan saja (AKU, KAMU, END!!).
Jadi ceritanya begini.
Waktu itu, saya dapat surat dari seorang teman yang merupakan guru di SD Antah barantah.
Isinya :
Kepada Yth-
Tuan Laksamana Hakim di Darat
Keponakanmu Si Atan ada-ada saja ulahnya. waktu jam istirahat, dia memanjat tiang bendera. sampai di puncak tiang bendera, dia ambil kertas dan pena dari saku celananya. lalu ia menuliskan sesuatu dan menyangkutkannya di ujung tiang bendera. dan ia pun tertawa, "HHAHAHAHAHA". kemudian ia turun.
Togar (orang batak) yang penasaran dengan isi tulisan di kertas yang disangkutkan di tiang bendera ikut pula memanjat. sampai di puncak ia buka, kemudian ikut pula tertawa.cekikikan,"HUAHAHAHA..." selesai tertawa ia lipat kembali, kemudian turun.
Acong juga penasaran. sekarang giliran dia yang memanjat. sampai di atas, ia baca tulisan di kertas tersebut. setelah membaca, ketawa, "MUAHAHAHAHA." setelah itu turun kembali.
Begitu seterusnya. sudah hampir seratus murid yang memanjat tiang bendera, sampai di puncak pasti tertawa membaca tulisan keponakanmu tadi.
Guru yang melihat kejadian tersebut jadi penasaran. "kenapa mereka tertawa membaca tulisan yang ditulis si Atan itu?"
Bersusah payah si guru itu memanjat tiang bendera, sampai di atas kejadiannya juga sama. si guru juga tertawa, "MUAHAHAHAHA."
Kepala sekolah jadi heran dan penasaran. Dipanjat pulalah tiang bendera oleh si Kepala Sekolah. sampai di atas tetjawablah semua keheranan dan rasa penasarannya. sambil tertawa "Kampret kau, Tan. Anak kecilpun tau kalau ini namanya tiang bendera. kenapa pula kau tulis 'INI NAMANYA TIANG BENDERAAA!!!'"
Atan dan murid yang lain, termasuk guru yang memanjat tadi ketawa cekikikan. "MUAHAHAHA."
*Dari atas tiang bendera Kepala Sekolah meloncat.
*Tiba di bawah langsung dibawa ke rumah sakit
*Pensiun jadi kepala sekolah
*Mulai lagi dengan propesi pertama sebelum menjadi Kepala Sekolah (Pemanjat kelapa)
Wassalamu'alaikum, warohmatullohi, wabarokaatuh. . .
Kali ini nggak serius-serius amat, soalnya amat juga nggak serius... (BODO!)
Kali ini, saya cuma mau cerita sedikit. dan sebagai pembuka, saya mau ngasi tahu. kalian sudah baca judulnya kan?
SUDAAAAAAAAAAAAHHHHH. . . .
Sudah paham maksudnya?
BELUUUUUUUMMMM........
Nah, itulah yang ingin saya kasi tahu/jelaskan terlebih dahulu.
Jadi, ceritanya, saat ini saya sedang rindu dengan kampung halaman saya tercinta--Riau. kalian tau Riau kan? Bumi pujangga yang kini sering terlupakan. Sekedar sharing informasi saja: Riau merupakan salah satu daerah asal muasal kesusasteraan melayu. karena terkenal dengan Bumi Pujangga dan bahasa yang mudah dipahami, maka bahasa Riau (bahasa kerajaan-nya) diadopsi menjadi bahasa Indonesia yang sebelum itu menjadi bahasa transaksi perdagangan (hampir) di seluruh nusantara.
Saya Rindu bukan dengan Rusli Zainal (tersangka kasus suap PON nggak kelar-kelar), juga bukan dengan Apak Klewang (Kasihan dia sedang mendekap di penjara), dan yang pastinya juga bukan dengan kabut asapnya (sepertinya ini sudah mendarah daging). yang membuat saya rindu justru dengan bualannya orang pribumi (Melayu).
Membual merupakan sastra lisan. kalau secara harfiah diartikan berbohong. tapi berbohong di sini bukan bermaksud untuk menipu, berdusta, atau membodoh-bodohi. Membual (bagi orang melayu) sama seperti bercerita (cerita bo'ong) yang tujuannya untuk bersenda gurau, atau lebih gaulnya bercanda. Membual itu sendiri sudah menjadi tradisi turun temurun yang sampai hari ini masih bisa di dengar dari orang pribumi. biasanya di dongengkan oleh seorang ayah kepada anak, paman kepada keponakan, kakek kepada cucu, atau lainnya.
Berbeda dengan zaman dahulu, zaman sekarang tradisi tersebut semakin kurang dikenal atau kurang populer. atau, zaman sekarang cara membualnya sudah berbeda, lebih terkesan lebai. biasala virus alay sudah menyebar. jadi, ya maklum sajalah...!
Konon, di Riau, Jauh sebelum Indonesia merdeka, terdapat seorang cerdik pandai yang terkenal dengan bualannya--namanya Yong Dolah. setiap ia bercerita, tak seorang pun pendengar yang lalai dari ceritanya. selain humor, cara penyampaiannya juga terkesan professional tingkat tinggi. Jika ia bercerita, maka pendengar kebingungan untuk menganalisa mana cerita yang benar dan mana yang bohong.
Dia ini sama seperti saya. sama-sama pernah tinggal di jawa--khususnya Jawa Tengah. cuma bedanya waktu dia di Jawa, Jawa masih hutan. rumah penduduk masih satu dua. sebulan tinggal di Jawa kembali lagi ke Riau. katanya tidak betah lama-lama di jawa. bukan karena alasan susah untuk hidup atau bagaimana. tapi karena satu kajadian tragis yang pernah menimpanya.
Katanya sih dia pernah hampir bunuh-bunuhan dengan orang jawa. Masalahnya, waktu itu ada orang Jawa berburu di hutan belakang rumahnya. entah bagaiman ceritanya, Yong Dolah mendengar orang jawa itu berteriak-teriak, "BABI MELAYU. . . BABI MELAYU. . ." (Melayu bahasa jawa artinya lari)
"Aiikkk, die cakap Babi Melayu? Berani die cakap macam itu? tak tahukah die saye ni pendekar melayu? saye kasi kiri, plukkk, mati..."
Tak lengah Yong Dolah pun mengambil samurai dari dapur rumahnya. dia mengejar orang jawa yang berteriak-teriak "Babi Melayu" tadi. dan tak tahu ujung ceritanya, kita duga sajalah apa yang terjadi... hahaha *(Ng'gantung)
kembali ke topik awal.
Jika dibandingkan dengan Stand Up comedy, saya lebih suka dengan membual yang dibawakan oleh orang Melayu. baik dari segi penyampaian maupun materinya. kalau membual tampak seperti kejadian yang nyata pernah terjadi atau dialami, soalnya kebanyakan cerita mengenai kehidupan dan kebiasaan orang sana. dan ketika bercerita tak ada tampang dosa untuk menyampaikan cerita bohong tersebut. ya, bisa dikatakan sama ketika kita mengobrol biasa, dengan wajah yang serius dan intonasi yang alami (tidak dibuat-buat sama sekali). dan selalu di akhir cerita, ditutup dengan tawaan dan cengengesan karena si pendengar yang menyangka waktu bercerita cerita itu benar, rupanya cuma bualan (mengada-ngada saja).
*duuuuuh, bahasa Indonesia saya kok jadi begini? kebawa uforia cerita Melayu kali ya?
gpp... next!
oh iya, kalau masih penasaran dengan sosok Yong Dolah, silahkan tanyakan ke Om Google. ketik Yong Dolah, maka dia akan menjawab dengan jawaban yang tidak hanya satu.
Oke, karena saya tidak suka berbasa basi, maka saya langsung ingin membual kepada sahabat-sahabat semua yang setia membaca blog ini. ini kali pertamanya saya membual dengan bahasa Indonesia, jadi kalau kurang paham, abaikan saja (AKU, KAMU, END!!).
Jadi ceritanya begini.
Waktu itu, saya dapat surat dari seorang teman yang merupakan guru di SD Antah barantah.
Isinya :
Kepada Yth-
Tuan Laksamana Hakim di Darat
Keponakanmu Si Atan ada-ada saja ulahnya. waktu jam istirahat, dia memanjat tiang bendera. sampai di puncak tiang bendera, dia ambil kertas dan pena dari saku celananya. lalu ia menuliskan sesuatu dan menyangkutkannya di ujung tiang bendera. dan ia pun tertawa, "HHAHAHAHAHA". kemudian ia turun.
Togar (orang batak) yang penasaran dengan isi tulisan di kertas yang disangkutkan di tiang bendera ikut pula memanjat. sampai di puncak ia buka, kemudian ikut pula tertawa.cekikikan,"HUAHAHAHA..." selesai tertawa ia lipat kembali, kemudian turun.
Acong juga penasaran. sekarang giliran dia yang memanjat. sampai di atas, ia baca tulisan di kertas tersebut. setelah membaca, ketawa, "MUAHAHAHAHA." setelah itu turun kembali.
Begitu seterusnya. sudah hampir seratus murid yang memanjat tiang bendera, sampai di puncak pasti tertawa membaca tulisan keponakanmu tadi.
Guru yang melihat kejadian tersebut jadi penasaran. "kenapa mereka tertawa membaca tulisan yang ditulis si Atan itu?"
Bersusah payah si guru itu memanjat tiang bendera, sampai di atas kejadiannya juga sama. si guru juga tertawa, "MUAHAHAHAHA."
Kepala sekolah jadi heran dan penasaran. Dipanjat pulalah tiang bendera oleh si Kepala Sekolah. sampai di atas tetjawablah semua keheranan dan rasa penasarannya. sambil tertawa "Kampret kau, Tan. Anak kecilpun tau kalau ini namanya tiang bendera. kenapa pula kau tulis 'INI NAMANYA TIANG BENDERAAA!!!'"
Atan dan murid yang lain, termasuk guru yang memanjat tadi ketawa cekikikan. "MUAHAHAHA."
*Dari atas tiang bendera Kepala Sekolah meloncat.
*Tiba di bawah langsung dibawa ke rumah sakit
*Pensiun jadi kepala sekolah
*Mulai lagi dengan propesi pertama sebelum menjadi Kepala Sekolah (Pemanjat kelapa)
Wassalamu'alaikum, warohmatullohi, wabarokaatuh. . .
Label:
CERPEN
Thursday, February 20, 2014
ABOUT WRONG MESSAGE
HALO... akhirnya ngetik lagi, memang ide kadang datang tak diundang dan kadang ide datang ketika manusia sedang menjalani tugas mulia, yup tugas jaga lilin ditengah malam :p.. sekarang mari kita bercerita tentang SMS yang nyasar ke HP kita yuk hehehehe
Ibarat tamu yang datang salah rumah dan tiba-tiba ketika kita buka pintu dia langsung ngomong "NIKAHI SAYA !!!!.. NIKAHI SAYA !!!" sebagai yang punya rumah pasti kaget donks (kecuali bagi yang sudah jadi jomblo kronis masti lain ceritanya) kalau engga muntah mendadak paling keren pasti kamu akan tutup pintu rumah dan berteriak-teriak "SELAMATKAN SAYA !!.. SELAMATKAN SAYA!!".. nah gitu deh pasti kaget kalau ada tamu nyasar, sama halnya sama SMS cuma bedanya kamu engga liat mukanya kamu engga liat betapa dia dah bikin kita panik engga jelas gitu
Akupernah terima SMS nyasar dari seorang cewek yang marah sama lakinya, masalahnya aku bukan lakinya. jadi aku seharusnya engga terima SMS itu donk, ceritanya ketika itu aku lagi jalan-jalan sama temen-temen ke Gombel (Semarang) tuk liat-liat pemandangan gitu deh, sesampai di tempat aku dapat SMS yang nomornya belum silaturahmi di Contacts HPku. jadinya engga ada namanya gitu, pas buka sih aku bersemangat banget eh pas dibaca SMS berbunyi "memangnya aku engga tau kalau kamu selingkuh !!, inget anak mas inget tuhan, tuhan melihat apa yang kamu lakukan tobat mas tobat", selepas baca SMS itu aku merasa hina. nikah aja belom tiba-tiba dituduh selingkuh suruh inget anak eh.. disuruh tobat pula -__-". aku reaksi donk, aku bales itu SMS tuk klarifikasi jangan sampe nilai jual diriku turun gara-gara SMS nyasar tadi "maaf mba ini siapa, saya Hakim, yg selingkuh siapa ?.. salah sms nih !!" selepas sms, mendadak aku di telepon dengan nomor berbeda yg juga belum Silaturahmi di Contacts-ku. jadinya engga ada namanya juga.
"Hallo..Hallo" setelah itu langsung ditutup. Aku curiga itu orang yg SMS tadi ngecek no hp-ku itu no HP suaminya atau bukan. dan jawabanya YA BUKAN KALI !! setelah dia Telepon itu dia SMS lagi "Maaf mas salah sambung, saya kira ini nomor HP suami saya, oiya nama saya rini boleh kenalan engga?"selepas itu aku engga bales SMS nya. bukanya aku sombong, tapi tegas akan sikap yang saat itu sudah engga ada pulsa lagi :p
Pernah juga aku terima SMS nyasar yang nyangka aku juragan kambing kali ya, ketika itu aku lagi dirumah nyantai-nyatai sambil minum susu sapi dipagi hari sambil dengerin ceramah ibu (lebih tepatnya di omelin sih) tentang filosofi hidup. Tiba-tiba hp memangil dengan mesra, seperti biasa namanya engga ada cuma tercantum no HP yang aku engga paham siapa itu orangnya. ku buka SMS di pagi hari itu "Pak joko kambingnya udah dikasih susu dan gemukan dikit gimana dah mau dijual engga nih, soalnya pak somat dah nandain mau ngambil Kambingnya" ini SMS bikin aku emosi karena itu kambing dikasih Susu dan jadi gemuk. nah aku aja minum susu kaga gemuk-gemuk -__-" dgn perasan emosi ku bales itu SMS "Pak maaf ini salah sambung ya, saya ini bukan pemilik ternak Kambing saya ini pemilik ternak cicek !!" setelah SMS dia engga SMS lagi sih mungkin dia mikir lagi ngimana cara kasih susu cicek biar gemuk biar dijualnya mahal sama pak somat itu.
SMS nyasar engga selamanya dari orang yang engga kita kenal loh, dari temen kita, saudara kita bahkan kita keteman kita.. iya kan ? :D, semisalnya maksud hati mau kirim ke joko eh kirimnya ke eko, biasanya orang seperti ini bisa jadi salah milih nama atau lagi galau maksimal gitu.
Pernah dalam perjalan Bukit Tinggi-Pekanbaru, waktu itu habis turun dari Gunung Merapi Sumatera Barat bareng teman-teman, kebetulan kita charter Bus tua yang panas karena engga ada AC dan lebih didominasi hawa bau badan gitu. dalam kelelahan dan cape banget HP-ku bunyi menandakan ada SMS masuk bunyinya yang namanya dikenalin hp-ku, yup SMS dari sahabat, gini SMS-nya "aku selalu sayang kamu kok, apapun yang terjadi aku akan setia sama kamu" dapat SMS ini aku panik sepanik-paniknya langsung aku SMS balik deh "eh kamu salah SMS kan ?!!!!"beberapa menit kemudian temenku SMS balik "abaikan SMSnya HAPUS SMS nya !!" Alhamdulillah ternyata itu salah SMS. Aku panik banget terima itu SMS. bukanya aku engga suka isi SMS awalnya itu, tapi masalahnya SMS itu dari temen ku yang COWOK, elu pahamkan apa jadinya kalau ternyata SMS itu benar, berarti temen ku itu Ho.. ASU DAH lah.
Banyak deh cerita salah SMS. Aku yakin kamu pernah melakukannya dan pernah menjadi korban SMS nyasar gitu deh, tapi kamu harus hati-hati ya kalau ada SMS yang ngaku-ngaku ibu-mu, ngaku kakak, ngaku majikan dan minta pulsa lagi, atau nawarin NOMOR SETAN (Togel). biasanya itu bohong. bukan SMS nyasar. ya jgn juga kamu SMS balik "aku engga punya pulsa !!" jangan plizz jangan lakukan itu, abaikan saja lupakan saja ya, , ,
Ok segitu aja ceritanya moga setiap SMS yang nyasar menambah pahala Silaturahmi kita ya.. ^-^
Wabillaahi taufiq wal hidaayah, wassalaamu'alaikum, warohmatullohi, wa barokaaaaaaatuh. . . !
Label:
CERPEN
Monday, February 10, 2014
HOW COULD THAT CREEPY THING INSIDE MY BASKET?
Begini nih kalo orang sudah terkena Insomia. kaya gue, tiap malam nggak bisa tidur. bingung juga gue nggak tau mau ngapain. Saking bingungnya, terkadang gue habisin waktu malam buat ngintipin tetangga lagi ML. (Waduhhh???^&*^%)
Kalo yang itu bohong, gue orangnya nggak githu, kok. Takut gue ngelakuin yang nggak-nggak.
Tapi beneran, gue bingung banget mau ngapain. tadi uda nyoba nulis di notes gue. Sekedar corat-coret sih. lama-lama bosan. Nggak ada bahan yang mau di tuangin.
Gue sempat mikir mau nulis puisi di blog ini seperti biasa. tapi gue kapok duluan. Secara, di tulisan gue "TERASA NYATA" sebelumnya, puisi gue dapat komentar yang nggak-nggak ama yang baca. waduhh. . . masa gue dibilang lagi bercinta. gue belum nikah bo... Sumpah gue nggak zina!
Setelah walking-walking ke beberapa blog anggota BE, gue banyak banget jumpa blog yang tulisannya kocak dan absurd. Dari tulisan mereka yang gue baca, kayanya keseharian mereka penuh dengan hal-hal yang menyeramkan dan sakit gila nomor 30. Kalo uda githu, jika ada yang masih baca dan nanggepin, sakit jiwa nomor 31.
Eniwei, kata Mas Ippho Santosa, Sakit Jiwa (orang gila) sama jenius itu beda tipis. maka gue pikir, nggak ada salahnya jadi orang yang sakit jiwa nomor 30. biar kalian yang baca tulisan ini jadi orang sakit jiwa nomor 31.
Well, gue mau cerita. maka apa yang saya tulis ini adalah sebuah cerita. dan tulisan ini di sebut cerita. Maka kalian harus mengatakan kalau tulisan ini adalah cerita.
Gue sakit jiwa hari ini.
Ralat : gue mengalami sore yang sedikit gila.
Sepulang dari Gramedia Pandanaran Semarang. Gue main bentar ke Mall Paragon. ya, sekedar buat nongkrong di lobi sambil menikmati secangkir kopi. Nggak sadar ternyata uda hampir satu jam juga gue duduk di sana. dan akhirnya gue mutusin untuk pulang. lagian nggak enak gue minjam motor teman gue, Widia, lama-lama.
Sedikit tentang Widia, sebenarnya sih bosan temenan ama dia, mau gue jadiin pacar--lebih bagusnya. soalnya uda dekat banget. tapi serba salah gue, takut ntar nggak diterima dan malah pertemanan kami merenggang. (Lha, kok jadi curhat???) \
Oke, Next. . .
Well, Saat jalan ke parkiran, langit masih terang dan gue melihat view yang lumayan cool. Yaa berhubung gue motret dengan kamera pas- pas an, jadi hasilnya gelap :(( Padahal view- nya bagus...
Kemudian disaat gue masih mengagumi apa yang lagi gue liat, sampailah gue di mana tempat motor gue parkirin. Masih sempet- sempetnya gue untuk motret lagi malah, berharap dapat kualiatas foto yang lebih bagus.
And suddenly I saw something disgusting inside motorbike's basket!!!!!! Yang tau Mall Paragon Semarang pasti tau parkiran motor di sana gimana. Parkir di lapangan terbuka! Dan di sana, gue nemu kondom bekas!!!!!!!!!! USED CONDOM!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
AAAAARRRRRRRRRGGGGHHHHHHHH!!!!!!!!!
HOW COULD THAT CREEPY THING INSIDE MY BASKET???????????!!!!!!!!!
GEEZ!!! I COULDN'T BELIEVE WHAT I SAW!!!!
SAKIT JIWAK KALI YAA YANG NYAMPAH BEGITUAN! MANA TUH MOTOR PUNYA SI WIDIA!!
Sungguh, ngerasa jijay banget gue. Pertanyaannya itu disengaja or ga?? Atau hanya sebuah kebetulan semata kalo si pelaku secara random milih motor buat dijadiin tong sampah?
Demi Tuhan, mereka have sex dimana coba sampe kondomnya bisa nyasar ke tempat parkir yang lapang & terbuka itu??
Gue share ke Widia. Dan dia bilang "Mungkin ada yang terobsesi sama pemilik motornya sampai melakukan hal psycho kayak gitu. Kok jadi spooky gini yaaa?
OK ... Mulai besok, gue prefer migrasi forever deh. nggak bakalan mau lagi main ke Paaragon kalo pake motor -___-
Semoga aja emang itu kejadian ga disengaja en jahil doank. Huffftt. kalo benar ada orang terobsesi sama pemiliknya? Wah, bakal jadi saingan. Gak apa-apa sih. sebelum janur kuning melengkung. tapi kiriminnya coklat or bunga gitu donk. Masa kondom. Bekas pula. Urrrghhh. *mual*
Saking gelinya gue, akhirnya gue memutuskan untuk cuci motornya Widia. Iyalaaah, jijik gitu membayangkan dia harus naroh sarung tangan en etc di keranjang itu. Eeeeeuuuyyyy. dan nanti, gue nggak dapat pinjaman motor lagi dari Widia. huftt.......
Setelah dicuci bersih, motor si Widia pun kembali perawan seperti semula.... ( '-_-)/||
Habiss.....
Kalo yang itu bohong, gue orangnya nggak githu, kok. Takut gue ngelakuin yang nggak-nggak.
Tapi beneran, gue bingung banget mau ngapain. tadi uda nyoba nulis di notes gue. Sekedar corat-coret sih. lama-lama bosan. Nggak ada bahan yang mau di tuangin.
Gue sempat mikir mau nulis puisi di blog ini seperti biasa. tapi gue kapok duluan. Secara, di tulisan gue "TERASA NYATA" sebelumnya, puisi gue dapat komentar yang nggak-nggak ama yang baca. waduhh. . . masa gue dibilang lagi bercinta. gue belum nikah bo... Sumpah gue nggak zina!
Setelah walking-walking ke beberapa blog anggota BE, gue banyak banget jumpa blog yang tulisannya kocak dan absurd. Dari tulisan mereka yang gue baca, kayanya keseharian mereka penuh dengan hal-hal yang menyeramkan dan sakit gila nomor 30. Kalo uda githu, jika ada yang masih baca dan nanggepin, sakit jiwa nomor 31.
Eniwei, kata Mas Ippho Santosa, Sakit Jiwa (orang gila) sama jenius itu beda tipis. maka gue pikir, nggak ada salahnya jadi orang yang sakit jiwa nomor 30. biar kalian yang baca tulisan ini jadi orang sakit jiwa nomor 31.
Well, gue mau cerita. maka apa yang saya tulis ini adalah sebuah cerita. dan tulisan ini di sebut cerita. Maka kalian harus mengatakan kalau tulisan ini adalah cerita.
Gue sakit jiwa hari ini.
Ralat : gue mengalami sore yang sedikit gila.
Sepulang dari Gramedia Pandanaran Semarang. Gue main bentar ke Mall Paragon. ya, sekedar buat nongkrong di lobi sambil menikmati secangkir kopi. Nggak sadar ternyata uda hampir satu jam juga gue duduk di sana. dan akhirnya gue mutusin untuk pulang. lagian nggak enak gue minjam motor teman gue, Widia, lama-lama.
Sedikit tentang Widia, sebenarnya sih bosan temenan ama dia, mau gue jadiin pacar--lebih bagusnya. soalnya uda dekat banget. tapi serba salah gue, takut ntar nggak diterima dan malah pertemanan kami merenggang. (Lha, kok jadi curhat???) \
Oke, Next. . .
Well, Saat jalan ke parkiran, langit masih terang dan gue melihat view yang lumayan cool. Yaa berhubung gue motret dengan kamera pas- pas an, jadi hasilnya gelap :(( Padahal view- nya bagus...
Kemudian disaat gue masih mengagumi apa yang lagi gue liat, sampailah gue di mana tempat motor gue parkirin. Masih sempet- sempetnya gue untuk motret lagi malah, berharap dapat kualiatas foto yang lebih bagus.
And suddenly I saw something disgusting inside motorbike's basket!!!!!! Yang tau Mall Paragon Semarang pasti tau parkiran motor di sana gimana. Parkir di lapangan terbuka! Dan di sana, gue nemu kondom bekas!!!!!!!!!! USED CONDOM!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
AAAAARRRRRRRRRGGGGHHHHHHHH!!!!!!!!!
HOW COULD THAT CREEPY THING INSIDE MY BASKET???????????!!!!!!!!!
GEEZ!!! I COULDN'T BELIEVE WHAT I SAW!!!!
SAKIT JIWAK KALI YAA YANG NYAMPAH BEGITUAN! MANA TUH MOTOR PUNYA SI WIDIA!!
Sungguh, ngerasa jijay banget gue. Pertanyaannya itu disengaja or ga?? Atau hanya sebuah kebetulan semata kalo si pelaku secara random milih motor buat dijadiin tong sampah?
Demi Tuhan, mereka have sex dimana coba sampe kondomnya bisa nyasar ke tempat parkir yang lapang & terbuka itu??
Gue share ke Widia. Dan dia bilang "Mungkin ada yang terobsesi sama pemilik motornya sampai melakukan hal psycho kayak gitu. Kok jadi spooky gini yaaa?
OK ... Mulai besok, gue prefer migrasi forever deh. nggak bakalan mau lagi main ke Paaragon kalo pake motor -___-
Semoga aja emang itu kejadian ga disengaja en jahil doank. Huffftt. kalo benar ada orang terobsesi sama pemiliknya? Wah, bakal jadi saingan. Gak apa-apa sih. sebelum janur kuning melengkung. tapi kiriminnya coklat or bunga gitu donk. Masa kondom. Bekas pula. Urrrghhh. *mual*
Saking gelinya gue, akhirnya gue memutuskan untuk cuci motornya Widia. Iyalaaah, jijik gitu membayangkan dia harus naroh sarung tangan en etc di keranjang itu. Eeeeeuuuyyyy. dan nanti, gue nggak dapat pinjaman motor lagi dari Widia. huftt.......
Setelah dicuci bersih, motor si Widia pun kembali perawan seperti semula.... ( '-_-)/||
Habiss.....
Sunday, February 9, 2014
TERASA NYATA
Kamu datangi aku tadi malam, seperti mahluk rapuh yang butuh pelukan. Dan aku memelukmu lama, hingga kau tertidur diatas telapak tanganku, dan kau memindahkan wajahmu dekat hingga ke dadaku. Sekedar untuk menenangkan hatimu.
Aku menikmati napasmu yang teratur, yang tidak seperti napasku.
Dan aku menikmati bau tubuhmu dan bau napasmu yang kamu berikan secara bertubi-tubi ke seluruh wajahku.
Kamu sakit. Kamu kelelahan. Kamu khawatir. Kamu lebih dari sayang ke aku.
Aku tahu.
Karena aku juga begitu.
Karena begitu juga aku.
Kamu yang berusaha meyakinkan aku bahwa yang kamu lakukan semua demi kita.
Kamu yang melirihkan jangan pernah ada kata dusta.
Karena kau tidak ingin menerimanya.
Kamu yang menyatakan bahwa kamu pergi bukan untuk menghilang.
Kau pikir aku percaya?
Kau yang datang tadi malam
Dan selalu malam yang kau pilih untuk menghampiriku.
Karena seperti yang selalu kau katakan di setiap ada kesempatan yang kau cicil itu
Kamu menganggap aku malammu
Dan aku tersanjung
Menatapmu tertidur atau berusaha tidur itu menjadi sesuatu hal yang tidak ingin terenggut dari apapun
Ingin abadikan momen itu dalam daya ingatku, daya tubuhku, daya hatiku
Karena aku percaya selamanya kau akan ada di hatiku
Dan aku menarik napas sangat dalam sembari menyebut namamu dalam hati
Aku ijinkan kamu masuk ke relung hatiku dan mulai berwujud sesuatu yang selama ini telah mati
Malam yang hening dinihari tadi merupakan saksi abstrak akan dua manusia yang saling merasa
Meski melalui tatap mata
Tanpa suara dan hanya di alam maya
diam! adalah kata yang tepat untuk momen tadi malam.
Ketika kamu pulang kepadaku
Dan merebahkan hati, dirimu dan kepasrahanmu padaku
Aku menikmatimu selagi kau rela.
Meregukmu selama masih ada sisa waktu
Kau manfaatkan aku untuk sandaran hatimu
Aku rela
Aku cinta
Aku ikhlas
Kau juga.
Kita hanya belajar percaya
Hal ini bukan keadaan yang biasa
Kau tahu aku begitu merasakannya.
Begitu nyata.
Terasa sekali begitu nyata.
KAMU ADALAH SEJARAH TRAGIS
Begitu butuh seperti candu
Sesap hingga sesak
Terkuras hingga tandas
Kering melompong
Begitu merasa seperti kehilangan kendali
Laksana pecut yang menghabisi setiap sudut sendi
Nyerinya tak tertahankan
Aku pikir ini rasa yang mendamba
Cermin yang aku pecahkan tadi sore menyisakan perih
Wajahku terpantul melalui kepingan yang berserakan
Apakah aku menemukan kamu disitu?
Tidak, hanya aku dan luka
Tak tertandingi
Tak tergantikan
Sosokmu begitu mencekam
Seperti menenggak larutan kimia
Mudah meledak
Rusak sudah
Airnya tak terasa manis
Koyak sudah
Kisah yang tragis
Jangan kemana-mana
Kamu adalah sejarah tragis!
Friday, February 7, 2014
MENCINTAI KAMU
Seperti otomatis
Mencintai kamu
Seperti pengulangan
Merindukan kamu
Terjalin rapat
Seperti kain
Luruh manis
Seperti beledu
Hanya ingin menikmatimu
Dalam gumam dengan nada yang sama
Hanya ingin mencinta
Dalam ketukan yang sepadan
Bila ini tak wajar
aku akan tetap bersenandung
na na na na
aku sudah otomatis mencintai kamu
Wednesday, February 5, 2014
JANGAN BERGERAK
Secarik kertas putih tanpa noda tinta
Kamu sedang bertahta
Dicoreng oleh satu garis hitam horisontal
Kamu ingin buat lubang diatas kapal
Bidak catur diatas hamparan hitam putih
Kamu kerap kali merintih
Daun kering berguguran jatuh
Kamu sedang mengoyak-ngoyak aku yang telah luruh
Berdiri di sudut kota
Kamu menantang mata
Diam sesak sendiri
Kamu berusaha merampok hati
Tidak perlu meyakini
Penuhi saja kalbu yang sepi
Semacam semilir ingin di dinihari
Tidak perlu banyak cakap yang nantinya akan menodai
Semua ini telah begitu murni
Tetapkan saja begini
Jangan bergerak, apalagi berlari. . .
Tuesday, February 4, 2014
DUA KALIMAT YANG MENYENTAK
Meracau, lagi dan lagi
Membiarkan lidahku mengulang decak-decak tak beraturan
Mondar mandir mengelilingi satu lingkaran
Membiarkan jari-jari kakiku melengking mengikuti gurat tanah
Menghela napas diantara helai rambut yang turun diwajahku
Meniupnya dengan ujung bibirku dan merasakan ujungnya yang terbelah
Bibirku meruncing minta satu teguk rasa
Jemariku meremas nadi yang tenggelam diantara detak waktu
Memohon akan sebuah penjelasan diantara dua keping bintang
Mengapa luka ini masih menganga dan mengucurkan nanah?
Terjalin kata-kata dalam benak seperti jaring laba-laba
Menempel lekat di langit-langit hati
Dua kalimat menyentak
Bukan waktu yang menyembuhkan luka ternyata
Tetapi waktu yang mengajari bagaimana cara menghadapi luka
Jari kakiku berhenti melengking
Lidahku berhenti berdecak
Bibirku berhenti meruncing
Dan membiarkan waktu mengajari aku bagaimana cara menghadapi luka
Monday, February 3, 2014
TENTANG RINDU
Tentang rindu yang kian mengganggu
Datang menggelitiki di ujung waktu
Tentang rindu yang menggebu
Membentur ingatan di zona pilu
Rindu yang mengusik
Rindu yang membuat semua kian uzur
Rindu yang seakan mengundang bencana
Rindu yang kian membuat aku lumer, hilang akal
lantas gila
Tentang rindu yang menyayat kalbu
Hadir bagai bencana
Tsunami? Gempa?
Tak ada apa-apanya
Lebih dari itu
Kiamat
Tentang rindu yang tersekat
Aku jadi kehilangan kesempatan, waktu, akal sehat!
Tentang rindu yang menjerat
Aku mati langkah,
Mati sudah
INI BUKAN MATEMATIKA DAN LOGIKA
Senantiasa ada dan menghentak
Menghunus seperti rasa berani
Tetapi senja yang timbul tenggelam
Membuatku ragu untuk berujar
Semua serba kabut tipis
Seperti labirin yang terkoyak
Debu beterbangan tak tentu arah
Salah satunya hinggap dipucuk hidungmu
Ingin rasanya kukecup dengan ujung bibirku
Merasakan kamu seperti menikmati satu gelas teh tawar hangat
Tidak perlu manis yang menyengat
Hangat saja sudah cukup membuat relung dadaku tersekat
Merenungi kamu sebelum aku rebah
Menikmati bau kulitmu yang seperti bau matahari
Menghirup bau napasmu yang seperti bau kasturi
Tak perlu aku julurkan lidahku untuk merayu
Kehadiranmu sudah membuatku gundah
Diam saja disana
Di pojokan ruang tempat biasa
Biarkan aku tetap menelan kekaguman akan semua rasa
Jangan bergerak
Aku tidak lagi ingin tersedak
Oleh rasa yang aku persilahkan masuk dan mulai terasa sesak
Jangan dihitung
Ini bukan matematika dan logika
Tetaplah diam seperti sebuah karya pahatan patung
Aku sudah mengunci rapat kedua telinga
Jangan beranjak
Aku sudah pada titik ingin berteriak
Bahwa hatiku telah terinjak
Saturday, February 1, 2014
KU BILANG 'PERGI!'
Ku katakan padamu, 'PERGI!',
Jangan ganggu kehidupanku.
Ku bilang 'PERGI!"
Pergi jauh dan jangan meminta cumbuan yang membuatku benci.
Pergi, pergi, pergi...
Kau tak dengar itu?
Kau tuli? Pekak?
Tak mendengar apa yang ku katakan dengan jelasnya?
kau kira aku bercanda?
Kau kira ini lelucon?
PERGI, ku bilang!
Mengapa masih tetap di situ?
Apa sudah tidak ada jalan lain untuk menjauh?
Apakah aku satu-satunya orang yang bisa kau ajak ke NERAKA JAHANNAM.....
ANJING....
BAJINGAN.....
BANGSAT....
Kau tak ubah seperti BABI. bahkan lebih hina dari BABI.
Kau tau mengapa babi menunduk ketika berjalan?
Tak lain karena dia malu menerima kenyataan bahwa dia adalah seekor BABI.
Dan kau?
Keparat tengik, tak ada lagi hujatan yang pas untuk dirimu.
Sudah,,,
sudah habis kata-kataku
Hilang sudah suaraku
bukan lagi payau
tapi mati rasa
kau sudah tak bisa dihina
kau sudah tak mempan dihujat
telingamu begitu tebal
atau, kau tak punya telinga untuk mendengar hujatanku?
Bajingan tengik.
bahkan (mungkin) nurani pun kau ttak punya.
Ku bilang, 'PERGI!', Bangsat.
Jangan ganggu kehidupanku.
Ku bilang 'PERGI!"
Pergi jauh dan jangan meminta cumbuan yang membuatku benci.
Pergi, pergi, pergi...
Kau tak dengar itu?
Kau tuli? Pekak?
Tak mendengar apa yang ku katakan dengan jelasnya?
kau kira aku bercanda?
Kau kira ini lelucon?
PERGI, ku bilang!
Mengapa masih tetap di situ?
Apa sudah tidak ada jalan lain untuk menjauh?
Apakah aku satu-satunya orang yang bisa kau ajak ke NERAKA JAHANNAM.....
ANJING....
BAJINGAN.....
BANGSAT....
Kau tak ubah seperti BABI. bahkan lebih hina dari BABI.
Kau tau mengapa babi menunduk ketika berjalan?
Tak lain karena dia malu menerima kenyataan bahwa dia adalah seekor BABI.
Dan kau?
Keparat tengik, tak ada lagi hujatan yang pas untuk dirimu.
Sudah,,,
sudah habis kata-kataku
Hilang sudah suaraku
bukan lagi payau
tapi mati rasa
kau sudah tak bisa dihina
kau sudah tak mempan dihujat
telingamu begitu tebal
atau, kau tak punya telinga untuk mendengar hujatanku?
Bajingan tengik.
bahkan (mungkin) nurani pun kau ttak punya.
Ku bilang, 'PERGI!', Bangsat.
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)