Wednesday, January 22, 2014

HINGGA KE DASAR KESADARAN



Menjelajahi dirinya dengan sekian hela napas yang tersisa
Tertinggal rasa yang terasah
Tanpanya, ruangan serasa kedap suara
Menghisapku hingga ke dasar kesadaran
Mendambanya
Kembali
Kembali kepadaku

Ku usahakan membuat pudar sinyal yang nyata
Ku abaikan lubuk hati yang telah memberikan jawaban
Mungkin dia, mungkin tidak, mungkin saja
Aku sibuk mengunyah curiga
Menelan bulat-bulat simpatiku agar tidak menjadi empati

Berkali aku bilang cukup dan sudah
Tapi kerap kali sanubari memanggil dan mendekap
Seluruh dia berkubang dalam angan yang terbang diatas awan
Semacam kain basah yang teronggok kusut di sudut ruangan
Dia tidak berpaling dan pergi
Dia justru mendekat dan menggenggam erat

Aku tetap sibuk merajam dan menghukum diri
Tak pantas, tak mungkin, mungkin pantas?
Caci maki sibuk hilir mudik
Rendah diri menjadi hantu gentayangan
Aku menghamburkan duka ke udara

Kali ini 
Tanpa suara
Karena rasanya luar biasa

Jatuh rasa, sekali lagi
Sekali lagi ...
Sekali lagi ...
Menginginkannya ...
Hingga ke dasar kesadaran. . .

1 comment :

Tinggalkan komentar anda di sini. Nggak boleh pelit-pelit. Nanti kuburannya sempit.