Seuntai bibir berwarna jingga
Bukan mulut yang berkelana
Melainkan jiwa
Meski matanya sangat dunia
Aku tetap memuja
Dia luruh bagaikan pasir hisap
Beberapa menit dia biarkan aku hinggap
Aku lalu lalang
Terbang semacam belalang
Sana sini
Bukan mulut yang berkelana
Melainkan jiwa
Meski matanya sangat dunia
Aku tetap memuja
Dia luruh bagaikan pasir hisap
Beberapa menit dia biarkan aku hinggap
Aku lalu lalang
Terbang semacam belalang
Sana sini
tabuh aku dalam hatimu
Kemari kesana
redam aku dalam hingar bingarmu
Di situ di ujung sana
Di situ di ujung sana
tangkap aku dalam genggamanmu
Sekarang, saat ini
Sekarang, saat ini
rebahkan aku dalam sosokmu
Senja di pinggir kota lunpia
28.01.20014
No comments :
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda di sini. Nggak boleh pelit-pelit. Nanti kuburannya sempit.